Rabu, 21 Januari 2009

NEW AGE MOVEMENT DAN KAUM MUDA GEREJA KATOLIK

filsafat itu indahNEW AGE MOVEMENT ( NAM) DAN KAUM MUDA
DALAM GEREJA KATOLIK
By: monsy, sy.

I. Pengantar

Salah satu pemicu utama lahirnya gerakan new age perkembangan sumber daya manusia yang kian maju. Kemajuan dunia itu membuat manusia terasing dengan dirinya. Keterasingan itu membuat mereka mencari kekuatan yang bisa mengisi kekosongan hidup yang dialami. Dan tulisan ini akan memaparkan bagaimana sikap kaum muda katolik dalam menghadapi zamannya dan posisi mereka dalam hidup menggereja. Oleh karena ada gejala bahwa kaum muda katolik dewasa ini sudah dicemari oleh semangat hidup new age yang diikuti secara terselubung.
New age menjadi sebuah trand yang menggiurkan oleh karena menawarkan spiritualitas yang sesuai dengan tuntutan kegelisahan manusia dewasa ini. Salah satu kegelisahan manusia yang paling mendasar ialah akan hilangnya keamanan hidup pribadi di tengah kesibukan duniawi. Dan new age memberikan ajaran dan spiritualitas yang mampu memenuhi hasrat spiritual yang bisa mendamaikan hati. Jumlah anggota yang semakin meningkat dari gerakan ini menunjukkan bahwa betapa gerakan ini sangat memberikan jawaban kegelisahan manusia dewasa ini. Dan gerakan ini menjadi sebuah tantangan dan bahaya bagi Gereja khususnya gereja di masa yang akan datang. Dan salah satu penggerak utama keberadaan Gereja adalah kaum muda.

II. Lahirnya new age
New age movement ( gerakan zaman baru) lahir di Amerika tepatnya kalifornia dan mulai berkembang sejak tahun 1970-1980. Karena lahir di sana, orang biasa menyebutnya “ American movement”. Karena begitu pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi di amerika, gerakan ini sangat cepat berkembang ke seluruh dunia. Perkembangan yang begitu cepat ini dipengaruhi oleh desakan manusia zaman postmodern untuk kembali kepada perasaan ( feeling) dalam menyikapi segala sesuatu. Walaupun peran rasio masih sangat diperlukan.
Gerakan ini tidak memiliki definisi yang formal, tetapi ada yang mendefinisikan New Age sebagai suatu tindakan seseorang yang mencoba pengajaran-pengajaran dan praktik-praktik dari tradisi-tradisi arus utama dan tambahan, lalu membentuk suatu kepercayaan dan praktik berdasarkan pengalamannya sendiri. Dari definisi ini kita bisa mengenal semangat dasar dari gerakan ini yaitu lebih menekankan pribadi manusia. Karena penekanan pada pengalaman pribadi, maka tidak heran spiritualitas Gerakan Zaman Baru sangat digandrungi khususnya oleh kaum muda.

III. Pokok ajaran new age
New Age Movement tidak memiliki hierarki dan dogma, tetapi mempunyai beberapa ajaran pokok yang mendalam. Ajaran-ajaran itu antara lain:
Theisme yang sifatnya Pantheistis
New age memercayai adanya ide tentang Allah. Tetapi Allah yang mereka percayai berbeda dengan konsep Allah dalam Gereja katolik. New age menganut piliteisme sedangkan Gereja katolik menganut monoteisme. Bentuk politeisme dari gerakkan ini yaitu adanya konsep pantheisme. Pantheisme diartikan sebagai paham yang memandang Allah ada dalam segala sesuatu baik manusia ataupun segenap ciptaan lain ( God is all, all is God). Mereka tidak mengenal Allah yang absolut dalam dirinya. Allah itu bisa termanifestasi di dalam diri manusia. Ide dasarnya adalah kehebatan manusia karena di dalam diri manusai ada kekuatan besar yang sedang tidur dan kekuatan itu harus dibangunkan
Reinkarnasi
New agers berkeyakinan bahwa jiwa manusia kembali kepada eksistensi jasmaniah berulangkali hingga mencapai keadaan terbaik dan tertinggi dari keesaaan yang agung alam semesta
Pencerahan
Adanya sebuah kepercayaan bahwa kita memiliki pengetahuan rahasia yang terkandung di alam bawah sadar kita.


4. Spiritisme
Gerakan ini mengakui bahwa ada roh-roh yang dapat dihubungi oleh orang-orang mati sehingga dapat memberikan wawasan kepada seseorang mengenai etika dan makna kehidupan di bumi.
5.Astrologi
Mereka memercayai adanya astrologi, horoskop dan zodiac. Astrologi ini berkaitan dengan pemberi kelegaan bagi masa depan manusia yang masih dipenuhi dengan misteri. Mereka juga terjun dalam alam mitis, shio,dan bintang yang sifatnya hanyalah sebuah ramalan belaka.
6. Anti – patriarki
Dalam gerakan ini muncul sebuah konsep yang anti terhadap kepemimpinan pria atau yang lebih dikenal dengan feminisme. Adapun ide dasarnya adalah usaha kesetaraan gender antara pria dan wanita di dalam tugas dan kewajiban.
Oleh para promotornya new age sering juga diartikan sebagai suatu spiritualitas baru. Akan tetapi sepertinya sedikit ironis kalau menyebutnya baru oleh karena keseluruhan ajarannya hampir semuanya berasal dari bentuk kehidupan keagamaan dan budaya kuno. Namun yang sesungguhnya baru adalah bahwa new age merupakan suatu pencarian sadar pada suatu alternativ dari budaya barat dan akar-akar religiusnya yang bersifat yudeo – kristiani itu.
New age adalah sebuah bentuk religius yang memiliki dua dasar sistem kepercayaan yaitu evolusi keallahan dan persatuan yang global. Evolusi yang dimaksud mencakup bidang fisik dan spiritual dan juga mereka akan segera melihat Allah yang hadir secara nyata. Mereka mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia itu ilahi dan keilahian itu terjadi secara alami sejak ia dilahirkan. Kemudian adanya persatuan yang menyeluruh antara manusia dan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Allah. Persatuan ini menghasilkan keharmonisan. Dan inilah tujuan yang hendak dicapai oleh gerakan ini. Adanya usaha dari dalam diri untuk mencapai keharmonisan dengan diri sendiri, sesama , alam dan Allah.

IV. Bahayanya bagi kaum muda dalam Gereja
Gereja adalah kumpulan umat Allah yang memiliki kesadaran dan keyakinan yang sama akan Allah yang satu dan esa yang hadir secara nyata dalam diri Yesus Karistus. Kehadiran dan perkembangan new age pada zaman ini sungguh memberikan ancaman halus bagi gereja dan menuntut pihak gereja untuk menyikapinya secara bijaksana. Gerakan ini lebih banyak membawa malapetaka yang menjadi bahaya terbesar bagi gereja khususnya kaum muda.
Kaum muda adalah sekelompok orang yang berada pada usia tertentu ( 14-18 tahun) dan pada usianya yang demikian, mereka masih sangat labil dalam memberikan keputusan yang terbaik dalam hidup mereka. Kebanyakan dari mereka mencari hal yang gampang dan menawarkan kenikmatan serta memberikan suasana aman bagi hidup. Gerakan new age sangat kontributif untuk memenuhi tuntutan spiritual yang diinginkan kaum muda. Kaum muda lebih banyak tidak menginginkan adanya ritus yang kaku dan monoton dalam gereja. Kaum muda lebih suka meramal dan mengetahui sejak dini nasib hidupnya di masa yang akan datang. Oleh karena itu ajaran astrologi menjadi sebuah jawaban bagi kaum muda zaman ini.
New age mengajarkan reinkarnasi yang menolak adanya keabadian jiwa dalam ajaran iman katolik. Gereja berada dalam posisi paradoksal untuk mewartakan imannya. Melihat kenyataan ini gereja harus mengambil langkah taktis dan tepat sasaran agar umat Allah khususnya kaum muda tidak memandang kematian sebagai aib dan bentuk teror yang harus dihindari. Kaum muda hendaknya ditanamkan sikap iman untuk melihat spiritualitas pengharapan dalam melihat realita kematian. Memang kematian adalah suatu realita yang tak tersangkalkan oleh setiap manusia karena manusia lahir, merayakan kehidupan dan harus mengembalikan hak hidupnya kepada ayng Ilahi. Spiritualitan new age mengajak kaum muda untuk melihat kematian dalam perspektif yang bertolak belakang dari iman Gereja katolik.
Gejala globalisasi menggantikan gejala lokal. Apa yang diakses oleh orang lokal pada budaya global pada umumnya bersifat individualis, materia, hedonistis, dan inilah yang dianut kaum muda kita. Terhadap semua kenyataan ini, kaum muda memiliki kebebasan yang seluasnya untuk bertindak karena tidak ada dogma dan pihak hierarkis untuk meluruskan sikap dan pandangan kaum muda terhadap arus globalisasi itu. Hal ini terjadi kalau kaum muda sudah tercemar secara langsung oleh semangat yang ditawarkan new age.
Kaum muda katolik menjadi tidak mengimani Yesus secara penuh karena Yesus tidak ada bedanya dengan manusia lain. Yesus adalah manusia dan Allah bisa termanifestasi dalam diri semua manusia. Dalam konteks ini prinsip keterbatasan manusia akan sirna. Oleh karena pandangan keabsolutan Allah dan keterbatasan manusia hilang dari kesadaran manusia. Lebih dari itu gereja katolik akan kehilangan semangat awali dan pengikutnya akan menjadi berkurang.
V. Penutup
Gerakan new age semakin berkembang dengan cepat dan dengan mudahnya merambah ke setiap pribadi yang sudah mapan dalam hidup keagamaanya. Gerakan ini bukan suatu bentuk gerakan keagamaan. Akan tetapi gerakan ini mampu memberikan kesejukan bagi kekeringan batin setiap manusia yang hidup dalam zaman yang “kacau” ini. Gereja juga memiliki begitu banyak umat ( kaum muda) yang dengan terang-terangngan melontarkan nada ketidakpuasannya terhadap pelayanan gereja. Sehingga gerakan ini sungguh membawa bahaya terbesar bagi gereja dalam meneruskan warisan imannya kepada umat Allah yang hidup dalam arus yang kian maju ini. Mampukah gereja yang sedang dalam perjalanan ini memerangi bahaya gerakan new age yang kian hebat pergerakkannya? Gereja dalam menyikapi gerakkan ini bukan melihatnya sebagai bahaya yang mengancam. Akantetapi gereja hendaknya melihat gerakkan ini sebagai sebuah pergerakkan yang menarik untuk direfleksikan. Gerakan ini bukan untuk ditakuti tetapi untuk direfleksikan keberadaanya.
( Dari berbagai sumber, red.)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please..comment